Hukum memakai pakaian ketat

HUKUM MEMAKAI PAKAIAN KETAT
Dalam hadits shahih Rasulullah bersabda:
صِنْفَانِ مِنْ أَهْل النَّار                                                                                                                                                
لَمْ أَرَهُمَا : قَوْم مَعَهُمْ سِيَاط كَأَذْنَابِ الْبَقَر ،
يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاس ، وَنِسَاء كَاسِيَات
عَارِيَات مَائِلَات مُمِيلَات رُءُوسهنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْت
الْمَائِلَة ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّة ، وَلَا يَجِدْنَ رِيحهَا ،
وَإِنَّ رِيحهَا لَتُوجَد مِنْ مَسِيرَة كَذَا وَكَذَا Ada dua golongan
penghuni Neraka yang belum pernah kulihat sebelumnya, sekelompok lelaki dengan cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk orang-orang dengannya; dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, mereka lenggak-lenggok ketika berjalan. Di kepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya, sedangkan baunya tercium dari jarak yang jauh.[1] Para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud berpakaian tapi telanjang diantaranya ialah mengenakan pakaian tipis yang menampakkan warna kulit. Berangkat dari sini, pakaian ketat yang menampakkan lekuk tubuh dan bagian-bagian menggoda dari tubuh wanita hukumnya juga haram, sebab keduanya sama-sama menimbulkan fitnah. Dalam riwayat lain Rasulullah bahkan memerintahkan kita untuk melaknat wanita-wanita seperti itu karena mereka memang terlaknat[2]. Kesimpulannya, memakai pakaian ketat sangat diharamkan dalam syari’at, dan hal ini menunjukkan bahwa syari’at Islam benar-benar
sempurna untuk diterapkan kapan saja dan di mana saja. Tak ada satu pun
dari aturannya melainkan demi kemaslahatan manusia, diantaranya ialah
perintah untuk berjilbab sesuai syar’i yang konsekuensinya harus
longgar, menutup aurat, dan seterusnya. Kedokteran moderen membuktikan
bahwa pakaian ketat menyebabkan berbagai penyakit, dan ini salah satu
hikmah mengapa Allah melarangnya. Berikut ini adalah penjelasan tentang
penyakit-penyak it yang ditimbulkan akibat menggunakan pakaian ketat.
MENGGANGGU KESUBURAN PRIA Pakaian ketat tidak cuma haram bagi wanita,
namun haram pula bagi laki-laki. Dengan berpakaian ketat, aurat yang
mestinya tertutup rapi tanpa bekas justru menonjol. Selain itu, hasil
riset mutakhir membuktikan bahwa kebiasaan kaum lelaki memakai celana
jeans ketat dapat mengganggu kesuburan mereka. Riset tersebut
melibatkan 1000 orang pria di India, dengan tema ‘bahaya pola hidup
moderen terhadap kesuburan pria’. Hasil dari riset tersebut mengatakan
bahwa produksi sel sperma laki-laki menurun akibat pola hidup moderen
tersebut. Riset tersebut mengaitkan antara ketegangan syaraf dengan
testis yang terkena panas. Demikian pula kaitannya antara penggunaan
pakaian ketat dan obesitas (gemuk) yang berlebihan, dengan menurunnya
produksi spermatozoa.[3] PARASTHESIA Dr. Malvinder Parmar dari
Timmins dan District Hospital Ontario, Kanada, menyatakan bahwa celana
ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit Parasthesia. Istilah
Parasthesia sendiri, menurut kamus kedokteran Dorland berarti perasaan
sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar, dan
sejenisnya. Dalam tulisannya di Canadian Medical Associational Journal,
Parmar mengaku setahun terakhir ini kedatangan cukup banyak pasien yang
bisa dikategorikan sebagai korban Parasthesia. Dia sudah mengobati
sedikitnya tiga wanita berusia 22-35 tahun yang mengeluhkan rasa panas
di sekitar paha. Gangguan syaraf ringan itu terjadi lantaran mereka suka
sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam 6 bulan
terakhir. “Mereka mengalami gejala yang sama, gatal dan panas serta
kulit di sekitar paha menjadi lunak,” kata Parmar. Parasthesia gampang
dikenali. Gejalanya adalah kesemutan dan lama-kelamaan berubah menjadi
mati rasa. Kesemutan terjadi lantaran terganggunya saraf tepi. Umumnya
karena tertekan, infeksi maupun gangguan metabolisme. Walaupun
kerusakan saraf tidak termasuk kategori serius, hal itu cukup mengganggu
aktivitas korbannya. Hasil penelitian Parmar menunjukkan, kelainan itu
menjadi permanen selama celana ketat sepinggul melilit di tubuh. Itu
sebabnya Parmar menyarankan menjauhi segala macam pakaian ketat selama
terapi. Resep puasa seksi itu manjur. Setelah 6 pekan mengubah gaya
pakaian, pasien-pasien mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Namun
dia tidak bisa menjamin mereka ini tak akan mengalami gangguan serupa
jika tergoda ber-hip style. Apa nasehat dari Parmar? “Saya
sarankan, sebaiknya tinggalkan pakaian sepinggul. Pakailah yang longgar
atau baju terusan saja.” ANCAMAN JAMUR Selain Parasthesia, penggemar
pakaian ketat juga harus mempertimbangka n faktor kesehatan kulit.
Pasalnya, gangguan saraf masih bisa sembuh tanpa bekas, tapi iritasi dan
eksim? Percuma body seksi kalau belang-belang. Sejumlah ahli spesialis
kulit menyatakan pada dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi
menimbulkan 3 macam gangguan kulit. Apakah itu sebatas pinggul maupun di
atas pinggul! Masalah kelembapan memungkinkan jamur subur dan
berkembang biak. Belakangan ini pasien korban jamur yang berobat ke
Klinik Kulit dan Kelamin RS Cipto Mangunkusumo meningkat di bandingkan
tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien
terbukti terkena serangan jamur. Usia mereka berkisar 15-45 tahun.
Idealnya di negara tropis seperti di Indonesia, pakaian ketat memang
kudu, wajib dan harus dihindari. Kulit jadi kurang ruang untuk bernafas
sementara cairan yang keluar dari tubuh lumayan banyak. Akibatnya,
permukaan kulit menjadi lembab. Kalau tak diimbangi busana yang tepat,
jamur akan mudah beranak pinak. Yang banyak ditemui adalah jamur panu
(bercak putih, coklat atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik
menonjol gatal, serta jamur kandida yang basah dan gatal. BERBEKAS
HITAM Setelah kelembapan, kontak langsung antara kulit dengan benda
asing juga memungkinkan terjadinya iritasi. Salah satu penyakit kulit
yang masuk golongan ini adalah dermatitis kontak. Sesuai namanya,
gejala gatal dan beruntusan sang dermatitis hanya muncul jika terjadi
gesekan antara kulit dengan benda di luar tubuh. Benda asing yang
berpotensi gesek cukup tinggi tak cuma benda keras semisal perhiasan,
jam tangan atau ikat pinggang. Busana sehari-hari jika terlalu ketat
terutama berpengaruh pada kondisi kulit di sela-sela paha. Awalnya
mungkin cuma radang ringan. Tapi, kalau prosesnya berlangsung lama, bisa
menimbulkan bercak hitam di pangkal paha. Jika si pemilik tubuh insaf
dan menjauhkan diri dari busana ketat, warna hitam tadi mungkin saja
berkurang atau hilang sama sekali. Namun, proses menghilangkan noda
hitam itu tak bisa dilakukan secepat membalikkan telapak tangan,
walaupun sudah dibantu dengan krim pemutih sekalipun. Soalnya, produk
pemutih yang kini beredar di pasar lebih berfungsi sebagai pencegah
terbentuknya pigmen atau zat pewarna kulit yang baru. Jadi, sama sekali
bukan penghilang noda. Bila pigmen masih berada di lapisan tanduk atau
lapisan kulit paling luar, noda hitam dapat lebih cepat hilang. Lain
halnya kalau sudah menembus lapisan kulit lebih dalam, raibnya bisa
dalam hitungan tahun. Jenis penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi
pemakai celana ketat adalah biduran. Bentuknya bentol-bentol mirip
bekas gigitan ulat. Tingkat keparahannya mulai bentol sebesar biji
jagung hingga bibir bengkak. Masalahnya, banyak pasien yang tidak
menyadari bahwa biduran dapat juga disebabkan oleh tekanan serta
ketatnya pakaian. Untuk mengusir iritasi dan biduran, sebagian orang menyiasatinya dengan memakai bedak. Hanya saja, fungsi bedak sekedar mengeringkan. Jika ternyata bedak tadi tidak cukup bagus untuk menyerap keringat. Kulit menjadi lebih lembab, dan akhirnya malah dihampiri jamur… JALAN KELUARNYA Jalan keluar satu-satunya untuk menghindari berbagai macam penyakit di atas adalah memakai busana yang longgar, yang tidak ngepas di badan. Nah, terbuktilah sekarang bahwa syari’at Allah adalah yang terbaik untuk hamba-Nya. (dinukil dari www.dakwah-fk.c om ) [1] HR. Muslim no 2128. [2] HR. Ahmad, Ibnu Hibban,
Thabarani&Al Hakim. Hadits ini dihasankan oleh Al Albani dalam
Silsilah Ash Shahihah 6/411, hadits no 2683. [3] Disadur dari sebuah artikel berbahasa Arab (sumber: www.saudiinfocu s.com )