Pedekate dengan Tatapan Mata

Nopember 11th, 2011 by asmarie

Memulai kencan dengan menanyakan nama atau nomor ponsel, itu udah biasa. Apalagi mencari jodoh di jejaring sosial. Coba kalau berani, bagaimana caranya menemukan pasangan dengan hanya menatap matanya dalam-dalam. Emang bisa? Buat cowok ini perlu dicoba, karna sudah banyak buktinya

Seringkali kita berharap mendapatkan seseorang yang menyukai kita apa adanya dan adanya apa. Akhirnya, satu-satunya jalan dan nggak mau jalan-jalan, cara cepat diambil untuk memuluskan suatu hubungan. Gencar pasang photo profil semenarik mungkin di jejaring sosial, menulis kata-kata bijak atau juga berpakaian rapi ala metroseksual, santai dan banyak lagi. Ujung-ujungnya saat ketemu wanita malah grogi, bingung dan cuma nanya namanya siapa, boleh minta nomor telephone.
Ada sebuah prinsip menarik, semakin mudah mendapatkan seseorang maka semakin cepat pula hubungan tersebut putus. #jleb. Nah, jika kebalikannya, maka putusnya bisa lebih lama atau malah setia sampai mati. *ngarep banget si penulis untuk minta putus :(
Salah satu artikel di Intisari yang cukup menarik, gue kutip sedikit, “apakah yang kau pancarkan di matamu? Pancaran itu lebih dari semua kata yang pernah aku baca seumur hidupku,” tulisan Walt Whitman, sastrawan negeri Paman Sam yang terkenal dengan puisi-puisi cintanya. Memang sekilas kata-kata tersebut adalah gombal, tapi makna sebenarnya adalah sebagian orang didunia ini menyakini mata merupakan media komunikasi yang jujur tentunya.

Pesta kencan

Di luar sana, ada sebuah pesta yang cukup sederhana. Sekitar 30 orang berkumpul diantaranya laki-laki dan perempuan, berusia 20-30 tahun, mereka mendaftar terlebih dahulu dengan membayar AS$ 10. Setelah ngobrol sejenak untuk memecahkan kebekuan, kencan pandangan mata pun dimulai. Peserta diminta membuat dua jalur berhadapan. Jalur laki-laki dan jalur perempuan. Mereka lantas duduk berhadapan, musik pun dinyalakan. Dalam dua menit mereka harus menatap dalam-dalam mata orang dihadapan mereka. Tentu saja semua diam. Setelah mengucapkan terimakasih dengan isyarat, mereka harus berganti pasangan. Terus begitu sampai mendapatkan giliran.
Apakah ini berhasil? “Semakin lama kita melihat kedalaman mata seseorang, semakin menariklah mereka, “tutur salah satu peserta pesta. Pesta ini rupanya sangat populer di Amerika Serikat saat ini. Dimulai sejak 2005 oleh Michael Ellsberg, pesta menatap mata mulai merembet ke berbagai belahan dunia.

Belajar dari M. Ellsberg

Inilah orang yang menemukan pesta kencan dengan tatapan mata. Ide ini lahir dari kebosanan yang awalnya kerap pergi ke bar untuk mencari teman kencan. Di bar, ia pun melakukan PDKT alias pendekatan kepada seorang gadis dengan pertanyaan-pertanyaan seperti : “dari mana asalmu?”, “kerja di mana?”, dan lain sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan standar yang cenderung mematikan perasaan daripada menumbuhkannya.
Di sisi lain, sebagai pelatih dansa salsa, Elsberg punya satu rumus yang selama ini dipegang yaitu sehebat-hebatnya teknik menari salsa, tidak akan menimbulkan gairah apapun kalau matanya “mati”, sebaliknya, meski teknik menarinya agak payah, tapi kalau matanya efektif, malah bisa menyenangkan. Berangkat dari kenyataan itulah yang menginspirasi Ellsberg dalam memulai aspek asmara dalam membayangkan satu pesta ajang pencarian jodoh yang cukup diawali dengan saling melihat.
Dalam pemikirannya, tatapan mata yang dalam selama semenit atau dua menit akan lebih berarti dari ribuan kata-kata. Ellsberg menilai kegiatan manusia zaman sekarang diliputi kehampaan, karena lebih banyak bergelut dengan gadget-nya ketimbang bertemu manusia lain. Wajah kita terbenam dengan Twitter, facebook, smartphone danlayar komputer.
“saya suka twitter, facebook, iPhone, seperti orang lain. Tapi waktu kita menatap layar apa mereka akan kembali menatap kita dan menampakkan kedalaman jiwanya?” tanyanya.
Dengan memandang mata seseorang, kita akan melihat rasa sakit, kerinduan, harapan dan kedalaman, atau pendeknya kemanusiaan. Kontak mata dapat mengubah interaksi sehari-hari menjadi momen yang magis. Ia bisa mentransformasikan sebuah sapaan hangat : “Hai, halo!” yang sederhana menjadi petualngan ke dunia lawan bicara di mana waktu seolah tidak bergerak hanya dalam beberapa menit.
Ellsberg mengamati, sesungguhnya banyak orang merasa terisolasi saat ini. Kesempatan untu melihat pada kedalaman mata orang lain, walau hanya beberapa menit, akan banyak diminati. Apalagi bila tindakan ini menjadi awal untuk membangun hubungan yang nyata, terbuka dan jujur. “Kesempatan semacam ini tak bisa diabaikan begitu saja,”tambahnya.
Masih banyak cerita seru dari Ellsberg ini sebenarya tapi inilah bukti yang nyata. Bahkan doi juga mendapatkan tunangan dari acara yang ia sendiri buat. Wow, lantas pernahkan si penulis ini mendapatkan wanita dari tatapan mata. Hmm.. hm.. kasih tahu nggak yah? :)
Pernah, di tempat bilyar. Yang suka berlayar-layar matanya. hehe. Beberapa kali menatap itupun dari jauh akhirnya disamperin dan diajak kencan. Itulah sekilas yang pernah gue lakuin. Yah, biasa aja jangan dibaca-baca dan dicoba-coba kalao bareng sesama cowok yah. Ntar berabe lagi.
Nah, jika sudah tahu tipsnya seperti diatas. Mulai aja deh praktekkan tapi asal ingat, menataplah dengan baik. Jangan sampai nanti dikira ingin melakukan pemerkosaan karakter atau ngajak ribut. berikanlah isyarat dengan mata dan kalian akan mendapatkannya. Nanti deh gue berikan sedikit berlatih menatap yang baik. :)
Referensi : Intisari bulan Novermber 2011
Jangan dipraktikkan dengan sesama jenis
sumber:http://asmarie.blogdetik.com..